Kembang Dalam Perspektif Kebudayaan Jawa (Eko Jalan-jalan 2)


Oleh: Eko WAHYUDI- Mahasiswa S2 UNUSIA  Jakarta

Siang menjelang sore Jumat Kliwon hujan rintik gerimis di jalan Slawi terlihat nenek tua sekitar 60 tahun lebih duduk sedih melihat tatapan mata dengan baju basah,di depannya dagangan "Kembang Serupa".

Hujan gerimis 15 menit tidak seorang satupun membeli bunga mawar, kantil dan bunga serupa lainya sebagai sesajen atau tabur bunga ke makam di malam Jum'at Kliwon sebagai tradisi budaya.

Namun sebelumnya, pukul 13.30 wib, si nenek itu ramai pembeli, satu persatu ramai ada ibu-ibu naik sepeda, ada yang beli naik mobil, ada juga yang beli jalan kaki. 

Ternyata si nenek itu, setiap hari kamis mangkal  dilokasi jalan raya ramai menuju pasar Slawi dan arah tugu obor pintu masuk Pemda kabupaten Tegal, Si nenek tua itu berdagang untuk melayani para pembeli dan pelanggan yang biasa beli disitu.

"Diwajahnya nenek itu, tekun dan tabah walaupun hujan, sekitar 14.30  menit meninggalkan tempat itu naik mobil bersama teman meninggal tempat si nenek tua.

Penulis, di dalam mobil menangis sebenarnya, karena hujan tambah deras, basah kuyup ketika wajah nenek itu diam menunggu dagangan laris, tatap wajah  Si nenek itu penuh harap.

Semoga malam Jumat Kliwon menjadi malam doa penuh makna bagi manusia yang tahu isi hatinya, mendekat kepada sang pencipta, semoga malam Jumat Kliwon.(tr)