Antitesis Kebudayaan Solusi Peradaban 4.0 (Eko Jalan-Jalan 4)

Oleh: Eko Wahyudi Sagino 
Mahasiswa S2 UNUSIA Jakarta.
Tegalraya.com.jumat 29 nopmeber 2024
"Jatuh terluka darah menguncur, teriakan anak anak kelaparan, kriminal dimana mana, adu domba dan pengecut," itu adalah bagian kelam bangsa Indonesia.

Itulah antitesis peradaban bangsa kita, itulah yang perlu kita hindari sebagai solusi anti tesis peradaban penindasan atas manusia beserta masa peradaban.Anti tesis itu, tidak akan terjadi, asalkan kita akan terus belajar, menyatukan skill bangsa dan rakyat.

Kita akan menjadi negara tertinggal jika kita hari ini diam dan membisu acuh atas diri kita lingkungan dan arah peradaban bangsa Indonesia.Menuju Tesis bangsa yang lebih beradab dan mulia.

tesis bangsa ini, bukan mengulangi pahitnya perjuangan merah putih pastinya sudah akan kita sudahi, tinggalkan saja kemalasan dan perpecahan kita.kita akan menjadi manusia yang bener bener manusia dan kita akan menjadi bangsa yang benar benar bangsa Indonesia.

U 20 tim sepakbola sudah masuk tim unggulan dengan berbagai pertandingan luar negeri, dan beberapa pertandingan kelas asia dan piala dunia.Itu baru sepakbola, padahal sektor maritim, pendidikan dan ketrampilan tekhnologi 

Hal itu semua, bagian dari modal anti tesis untuk menjadi pelaku peradaban , bukan korban peradaban bangsa.Bangsa kita
yang merupakan kebudayaan sebagai modal untuk menjawab peradaban 5.0 yang akan datang, atau kita akan menjadi negeri pengusung peradaban 5.0.

itu sebagai tanda kita akan bisa melompat jauh untuk menjjukan bahwa kita tidak malas, bahwa kita bisa asalkan kita mau kompak dan disiplin untuk mengawal anti tesis peradaban bangsa luar yang akan menjajah dan adu domba.(TR.eko)